Mengajar Pertama Kali ? Nih tips nya Agar kesan pertama lebih bermakna






Assalamualaikum bloger


Bagi seorang guru lama atau baru, hari pertama mengajar biasanya mendatangkan aneka rasa. Ya tegang, antusias, atau harap-harap cemas. Bagaimanapun, kita akan “berkarier solo” di kelas, mengendalikan para murid. Tak ada teman satu geng, orang tua, pasangan, guru pendamping, atau mungkin fans, jika punya. 😀

Rasa nervous itu memang wajar, mungkin masih ada keraguan pada diri sendiri seperti, cara mengajar yang sudah benar apa belum, apakah para siswa faham apa yang kita sampaikan,  apakah tadi terlihat kaku selama mengajar, dan... keraguan-keraguan lainnya.

Untuk meminimalisir rasa nervous, ada beberapa tips yang bisa dilakukan ya. Yu kita simak.

1. Datang lebih awal
Tak ingin terlambat? pastikan datang lebih awal. Dengan datang lebih awal,  kamu pun bisa terlebih dulu melakukan observasi ruangan,  mempersiapkan segala sesuatu yang akan menunjang kegiatan mengajar di kelas, dan memperhatikan siswa-siswa yang baru datang.

2. Kenakan pakaian yang rapih.
Cara kita berpakaian mencerminkan keperibadian. Adalah sangat baik jika kamu mengenakan pakaian yang rapih dan bersih saat akan mengajar. Gunakan pula pakaian yang nyaman dipakai agar kamu tak terganggu saat mengajar.

3. Pastikan Kamu Menguasai Materi yang Akan Diajarkan 
Mempersiapkan skema mengajar, tentu sebuah keharusan bagi seorang pengajar jangan sampai kamu terlihat tidak siap. Sang pengajar pun sangat diharapkan sudah faham betul apa apa saja yang akan ia ajarkan pada siswa-siswanya. Jangan sampai terlihat tidak menguasai materi, yang  akan berakibat pada kekecewaan/ ketidak percayaan para siswa pada kamu.

4. Pastikan tidak bau mulut dan bau ketek
Berinteraksi secara langsung dengan para siswa adalah hal yang tak bisa dihindari. Mereka akan bertanya jika ada yang tidak mereka fahami, atau hanya sekedar bertanya hal-hal sepele. Kamu pun tentu tidak terus duduk/ berdiri  didepan saja bukan?  akan ada upaya mendekatkan diri dengan para siswa tentunya. Nah bisa dibayangkan jika tubuh kamu bau dan bau ketek? mungkin kamu  sendiri saja akan malu karenanya, dan sudah pasti para siswa akan menjauhi kamu.

5. Selalu tersenyum.
Menebar senyum pada para siswa tentu sangat dianjurkan, meraka pun akan menilai bahwa kamu adalah pengajar yang ramah dan murah senyum. Selalu senyum pun akan membuat mereka nyaman dengan kamu.

6. Mulai dari perkenalan diri.
Hari pertama masuk tentu akan  banyak yang belum mengenal kamu,  walaupun mungkin ada beberapa yang telah mengenal kamu. Memperkenakan diri jangan sampai terlupakan. Karena Pepatah mengatakan Tak kenal maka Tak sayang, so berkenalan lah agar bounding mulai terbentuk.

7. Pastikan sudah sarapan.
Jika kamu akan mengajar sampai siang, pastikan sudah sarapan terlebih dulu. Dengan sarapan kalu akan konsentrasi  dan tidak gelisah karena lapar.

8. Membocorkan skill, prestasi ataupun pengalaman. 
Tidak bermaksud untuk menyombongkan diri, para siswa patut tahu kamu itu lulusan perguruan tinggi mana dan jurusan apa. Karena suatu penghargaan atau kemampuan tertentu membuat kredibilatas kamu teruji. Selain itu kita pun bisa berbagai pengalaman-pengalaman lain seperti pernah juara apa, pernah mengajar dimana saja, atau pernah berprestasi dibidang apa. Tak wajib,  akan tetapi ini akan menjadi kesan tersendiri bagi mereka dan mereka akan 'lega' serta percaya diri bahwa mereka bersama orang yang ahli dibidangnya.

Nah,  itu sedikit tips yang bisa dilakukan saat pertama bertemu dengan para siswa di kelas
Selamat mencoba!



#Day9
#SETIP
#EstriLookCommunity



You Might Also Like

24 komentar

  1. Menjadi guru yang berdedikasi itu tidak mudah ya, karena guru hadir bukan sekedar membawa raga, tapi juga rasa, agar bisa diterima dengan baik oleh para siswa, sehingga materi yang disampaikan bisa dikuasai dengan baik. Maka memang guru harus mempersiapkan diri dengansangat baik sebelum menjalankan tugas sucinya. Barakallah untuk semua guru berdedikasi tinggi... salam hormat dan saluut untuk kalian semua. Para pahlawan tanpa tanda jasa. 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul ba, setuju
      Saat murid2nya telah menjadi org2 besar (dokter, prof, direktur dsb) dia masih ttp mjd guru. .

      Pahlawan tanpa tanda jasa

      Hapus
  2. salfok sama bau ketek dan bauu mulut, wkwkw. tapi emang bener sih, dulu temen sekelas aku udah terkenal dengan bau keteknya karena dari awal masuk sekolah semerbak banget itu bau, yampun. kita-kita udah negor tapi yo anak'e enggak gubris santai weh, keterlaluan kamu ferguso wkwkwk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk. .Iya ba, soalnya guru kan berinteraksi dgn murid2nya, pastikan murid2 nyaman didekatnya, kam enak tuh mudir dengerin penjelasan guru klo guru gak bau ketek dan mulut heheehe

      Hapus
  3. Cerita-cerita pengalaman dari guru memang menarik. Saya juga ketika sekolah jadi lebih perhatian dan kagum setelah guru bahasa Jerman menceritakan pengalaman beliau di Jerman. Jadi makin termotivasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ba, wlt zaman kuliah dulu dosennya sering cerita tth pengalamannya wkt di AS kuliah S2, seneng bgt, seperti berada disana Juga dan termotivasi jd ingin S2 ke AS juga wkt itu hehehe

      Hapus
  4. Tapi kalau guru tsb menceritakan pengalaman itu itu melulu entah berapa kali, saya dan tmn2 jadi mlz. hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, ini. .Guru juga harus kaya cerita hehehe jada punya stock cerita yang akan diberikan k murid2 nya. .Biar g bosen Heheh

      Hapus
  5. Pastikan menguasai materi, poin penting nih. Kadang jadi muter2 bikin bosen kalau yg ngajar juga kuranh bisa kuasai apa yg mau diajarkan. Bisa dicap jelek sm murid dan mereka gak semangat belajar jadinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya penting banget ba, krn ada istilah "when you teach it, you master it "
      Seorang guru hrs paling tidak menguasai materi yang akan ia ajarkan pada saat dikelas

      Hapus
  6. Jadi keinget dulu deh, aku gamau nih jadi guru wkwk. Karena aku takut gabisa ngajarin gitu lho mba, aku takut ga ngerti sama pelajarannya akhirnya memupuskan buat jadi guru. Sebenarnya ak suka nih belajarin anak-anak :)

    BalasHapus
  7. Pingin bisa jadi guru, tapi saya orangnya gak sabaran kasihan muridnya nanti 😊

    BalasHapus
  8. Jadi ingat saat pertama kali melamar jadi guru, eh langsung diminta masuk kelas karena guru yang akan mengajar mapel tersebut tidak ada. Kalau ingat hal itu, seru deh.

    BalasHapus
  9. Saya ngajar kursus make up, privat sih.. tapi sharingnya mba berguna buat saya. makasiy mbaa

    BalasHapus
  10. Wkwkwk... Jadi inget rasanya pertama kali ngajar. Beda kampus, rasanya beda. Deg-degannya itu beda. Pointnya sih gimana caranya menarik atensi orang dan transfer ilmu biar lancar gimana.

    BalasHapus
  11. Menjadi guru terkadang tidak semudah yang dibayangkan, karena menginspirasi itu bukan pekerjaan mudah. Tipsnya keren mbak.

    BalasHapus
  12. Bener banget ini mb, sudah saya terapkan semua dan berhasil mengajak mereka untuk memperhatikan kita yang lagi mengajar. Makasih mba buat tipsnya.

    BalasHapus
  13. Hahahhaa no 4 wajib ya bebas bau badan & bau-bau yg lain...

    BalasHapus
  14. Baca postingan ini jadi ingat masa-masa waktu masih mengajar. Apalagi waktu mau pertama kali. Duh, deg-degannya pake banget hehe. btw Tips yang disebut di atas emang ampun, saya pun sudah mencobanya waktu itu.

    BalasHapus
  15. Menyombongkan diri memang tidak bagus dihadapan para siswa ya, mba. Harus bisa tahan diri.

    BalasHapus
  16. Wow.. Keren tipsnya.
    Setuju banget saya. Utk poin menguasai materi ini mesti kudu banget hehe.. Karena dengan bekal ini kepedean bertambah shg bisa memberi senyum manis bukan meringis😊😊

    BalasHapus
  17. tah bener mbak, aku selalu grogi kalo dah di depan kelas. Ngajar anak SD aja deg-deg an, tapi kalo dah liat senyum manis mereka dan respon mereka, kegrogian itupun mulai cair dan mulai menikmati proses mengajar dengan baik

    BalasHapus
  18. Intinya persiapan ya mba jadi gk nervous. Suippp..
    Mksh tips nya..

    BalasHapus
  19. Tips kayak gini juga aku terapin saat mau presentasi kerjaan di kantor mba hehrhh

    BalasHapus