Kalau bicara kudapan ini pasti semua sudah tahu. Bubur sumsum dan jojongkong (Sunda) yang terbuat dari tepung beras, disajikan dengan kuah gula merah dan santan, hmm memang enak. Dulu saya sering beli jika mau menikmatinya, kebetulan ada tetangga dekat rumah yang memang berjualan bubur sumsum dan candil. Ada juga seorang ibu yang berjualan didepan sekolah dasar tempat saya mengajar dulu. Setiap saya keluar untuk mencari makanan lain, ibu itu pun selalu bertanya “Bubur sumsumnya bade bu? (bubur sumsumnya mau bu?) seringnya saya beli, karena saya memang suka, hehe. Begitupun dengan kakak ipar yang pandai membuatnya, saya pun dibuat makin suka dengan bubur sumsum.

Berbeda dengan mereka, mertua saya selalu membuat jojongkong di bulan ramadhan sebagai ta’jil. Jojongkong sebenarnya bubur sumsum versi hijau, hehe karena proses pembuatannya hampir sama hanya berbeda warna saja. Warna hijau alami berasal dari daun suji menambah harum dan enak. Saya pun makin ketagihan, dan mau belajar untuk membuatnya. Awal saya mencoba membuat bubur sumsum dan jojongkong, tidak langsung berhasil. Yang terlalu keraslah, lembek lah, dan bahkan ada yang gosong, oh No..!

Saya tidak menyerah, saya berusaha terus sampai akhirnya beberapa tahun terakhir ini saya selalu membuatnya bahkan saya bagikan kesaudara, ayah dan mertua. Nah, kali ini saya mau berbagi tips cara membuat bubur sumsum dan jojongkong ala ummutrioz.

Bubur Sumsum

Bahan-bahan

• Tepung beras 200 gr
• Gula merah 1/4
• Santan kemasan siap saji2
• Daun pandan 3 lembar
• Garam secukupnya
• Air  gelas