Yuk, Kenali Mandi – Mandi Mustahab ( Dianjurkan)

  • Januari 25, 2019
  • By Yuni Siti Nuraeni
  • 0 Comments





source pict: pixabay


Assalamualaikum bloger

Apa kamu sering mandi? Hehe. Sering donk ya, karena mandi selain untuk membersihkan badan dari debu, keringat, dan sel- sel kulit yang telah mati juga untuk memelihara kesehatan, menjaga kebersihan dan menjaga penampilan. Mandi atau mencuci tubuh dengan cara menyiramkan air keseluruh tubuh ternyata dalam islam tak hanya mandi wajib dan mandi sekedar mandi, tapi ada juga mandi- mandi yang dianjurkan atau dimustahabkan.

Perbedaan antara yang disunnahkan dan dimustahabkan adalah bahwa yang Sunnah itu senantiasa dilakukan oleh Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan beliau sangat jarang meninggalkannya. Sedangkan mustahab itu sangat disukai, walaupun Rasulullah tidak senantiasa melakukannya. Penasaran? Yuk kita simak!

1.     Mandi Hari Jum’at
source pict: mulfix.com


Mandi pada hari Jum’at bukanlah suatu yang diwajibkan, akan tetapi hal ini dianjurkan bahkan pandangan jumhur ulama adalah Sunnah muakad. Karena didalamnya ada seruan dan anjuran yang kuat. Seperti sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam: “Tidaklah seseorang lelaki mandi pada hari Jum’at, dan bersuci semampu dia untuk bersuci, kemudian dia memakai minyak rambut, lalu memakai wewangian..” (H.R Bukhari).
Aisyah merinci pada hadits yang lain, dia berkata:”Manusia sama- sama keluar dari rumahnya pada hari Jum’at, mereka datang ke debu- debu dan mereka terkena debu keringat. Dari badan mereka keluar keringat. Pada saat itulah seseorang yang datang menemui Rasulullah saat Rasulullah berada bersama saya. Maka bersabdalah Rasulullah: Alangkah baiknya jika kalian mandi pada hari ini.” (Al-lu’lu wa al marjan 488).
Hikmahnya adalah agar manusia setelah berada dalam keadaan baik dan tidak bau saat mereka berada bersama yang lain. Sehingga dia tidak membuat saudaranya yang duduk dekat dengannya terganggu dengan bau yang tidak sedap atau kotoran baju atau lainnya. Sebagaimana firman Allah Shubhanahu Wa Ta’ala: “ Hai Anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap memasuki masjid.” (Al-A’raf: 31).
Adapun waktu mandi pada hari Jum’at itu dimulai dari terbit fajar sampai memasuki waktu shalat Jum’at. Yang lebih utama adalah saat hendak berangkat ke masjid.

2.    Mandi Pada Dua Hari Raya ( Idul Fitri dan Idul Adha)
Tidak ada hadits shahih yang membahas mengenai masalah mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Akan tetapi ada hadits yang menyinggung mandi pada hari Jum’at. Dan Jum’at diserupakan dengan hari raya. Dengan demikian ini menunjukan bahwa hari raya yang asli seseorang dituntut untuk mandi sebagaimana hari Jum’at. Dan para ulama menganjurkan untuk mandi ada kedua hari raya tersebut.

3.    Mandi Setelah Menandikan Mayit
Berdasarkan hadits dari Abu Hurairoh: “Barang siapa yang memandikan mayit makan hendaklah ia mandi dan barang siapa yang mengusungnya maka hendaklah ia berwudhu.” (H.R Ahmad, At-Tirmidzi dan An-Nasai)

4.    Mandi Untuk Ihram
source pict: google.com

Jumhur ulama sepakat mandi untuk ihram adalah Sunnah. Berdasarkan hadits yang diriwiyatkan oleh Zaid bin Tsabit bahwa ia melihat Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam membuka pakaiannya untuk ihram lalu dia mandi. Hadits ini diriwiyatkan oleh At- Tirmidzi dan dinilai hasan. Mandi untuk ihram pada masa sekarang ini menyulitkan banyak orang. Maka jika tidak ada satu hadits shahih pun yang memerintahkan itu maka ada tidak alasan untuk membebani manusia dengan hal tersebut. Padalah yang lebih utama adalah meringankan pekerjaan- pekerjaan haji sepanjangn kita dapatkan dalil yang membenarkan apa yang kita lakukan.

5.    Mandi Untuk Masuk Mekkah

Tidak ada riwayat satu pun yang shahih dari Rasulullah menetapkan itu. Kecuali sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar yang terdapat dalam shahih Muslim. Disebutkan bahwa Rasulullah tidak pernah masuk Mekkah kecuali beliau akan menginap di Dzi Thuwa hingga menjelang pagi lalu beliau mandi kemudian masuk Mekkah pada siang hari. Bukhari pun meriwayatkan hadits yang semakna dengan hadits ini. 

nah, itulah mandi- mandi yang dianjurkan, dikerjakan mendapat pahala, dan jika tidak dikerjakan tidak mendapat cela. 




#ODOOP
#Day23
#EstriLookCommunity

You Might Also Like

0 komentar